Augmented Reality atau AR adalah teknologi
yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam
sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya
tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti Virtual Reality (VR) yang sepenuhnya
menggantikan kenyataan, AR sekadar menambahkan atau melengkapi kenyataan.
Benda-benda maya menampilkan informasi yang
tidak dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Hal ini membuat AR
sesuai sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan
dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna
melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata.
AR dapat diaplikasikan untuk semua indra,
termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam
bidang-bidang seperti kesehatan, militer, industri manufaktur, AR juga telah
diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti
pada telepon genggam.
Sebagai contoh, adalah saat stasiun
televisi,menyiarkan pertandingan sepak bola, terdapat objek virtual, tentang
skor pertandingan yang sedang berlangsung. Menurut Ronald Azuma pada tahun
1997, Augmented Reality adalah menggabungkan dunia nyata dan virtual, bersifat
interaktif secara real time, dan merupakan animasi 3D. Sejarah tentang
Augmented Reality dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu yang
bernama Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan dan memapatenkan
sebuah simulator yang disebut Sensorama dengan visual, getaran dan bau. Pada
tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan head-mounted display yang dia claim
adalah, jendela ke dunia virtual.
Tahun 1975 seorang ilmuwan bernama Myron
Krueger menemukan Videoplace yang memungkinkan pengguna, dapat berinteraksi
dengan objek virtual untuk pertama kalinya. Tahun 1989, Jaron Lanier,
memeperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali
di dunia maya, Tahun 1992 mengembangkan Augmented Reality untuk melakukan
perbaikan pada pesawat boeing, dan pada tahun yang sama, LB Rosenberg
mengembangkan salah satu fungsi sistem AR, yang disebut Virtual Fixtures, yang
digunakan di Angkatan Udara AS Armstrong Labs, dan menunjukan manfaatnya pada
manusia, dan pada tahun 1992 juga, Steven Feiner, Blair Maclntyre dan dorée
Seligmann, memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk perkembangan
PrototypeAR.
Pada tahun 1999, Hirokazu Kato, mengembangkan
ArToolkit di HITLab dan didemonstrasikan di SIGGRAPH, pada tahun 2000,
Bruce.H.Thomas, mengembangkan ARQuake, sebuah Mobile Game AR yang ditunjukan di
International Symposium on Wearable Computers.
Pada tahun 2008, Wikitude AR Travel Guide,
memperkenalkan Android G1 Telephone yang berteknologi AR, tahun 2009, Saqoosha
memperkenalkan FLARToolkit yang merupakan perkembangan dari ArToolkit.
FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi AR di sebuah website, karena
output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Ditahun yang sama, Wikitude
Drive meluncurkan sistem navigasi berteknologi AR di Platform Android. Tahun
2010, Acrossair menggunakan teknologi AR pada I-Phone 3GS.
Bidang-bidang yang pernah menerapkan
teknologi Augmented Reality adalah:
- Kedokteran (Medical): Teknologi pencitraan sangat dibutuhkan di dunia kedokteran, seperti misanya, untuk simulasi operasi, simulasi pembuatan vaksin virus dan lain-lain. Untuk itu, bidang kedokteran menerapkan Augmented Reality pada visualisasi penelitian mereka.
- Hiburan (Entertainment): Dunia hiburan membutuhkan Augmented Reality sebagai penunjang efek-efek yang akan dihasilkan oleh hiburan tersebut. Sebagai contoh, ketika sesorang wartawan cuaca memperkirakan ramalan cuaca, dia berdiri di depan layar hijau atau biru, kemudian dengan teknologi Augmented Reality, layar hijau atau biru tersebut berubah menjadi gambar animasi tentang cuaca tersebut, sehingga seolah-olah wartawan tersebut, masuk ke dalam animasi tersebut.
- Latihan Militer (Military Training): Militer telah menerapkan Augmented Reality pada latihan tempur mereka. Sebagai contoh, militer menggunakan Augmented Reality untuk membuat sebuah permainan perang, dimana prajurit akan masuk kedalam dunia game tersebut, dan seolah-olah seperti melakukan perang sesungguhnya.
- Engineering Design: Seorang engineering design membutuhkan Augmented Reality untuk menampilkan hasil design mereka secara nyata terhadap klien. Dengan Augmented Reality klien akan tahu, tentang spesifikasi yang lebih detail tentang desain mereka.
- Robotics dan Telerobotics: Dalam bidang robotika, seorang operator robot, mengunnakan pengendari pencitraan visual dalam mengendalikan robot itu. Jadi, penerapan Augmented Reality dibutuhkan di dunia robot.
- Consumer Design: Virtual reality telah digunakan dalam mempromsikan produk. Sebagai contoh, seorang pengembang menggunkan brosur virtual untuk memberikan informasi yang lengkap secara 3D, sehingga pelanggan dapat mengetahui secara jelas, produk yang ditawarkan. (Anggriyadi, 2012)
- Di Indonesia sendiri, terdapat perusahaan MonsterAR yang telah mampu menggunakan dan mengembangkan teknologi ini, anda dapat melihat di website nya http://monsterar.net, Augmented Reality yang dapat dikembangkan mencakup Mobile Application, Augmented Reality Games maupun Augmented Reality Event.
Review Augmented Reality (AR):
AR adalah teknologi yang mampu mengubah masa
depan, bagaimana tidak? Hal ini dikarenakan apa yang ada dunia maya dapat
tertambahkan di dunia nyata walaupun tidak sesungguhnya real di kehidupan kita
dan tidak bisa kita sentuh secara langsung, kita hanya bisa melihatnya melalui
perantara perangkat seperti handphone, tablet dan lain-lain.
AR dapat kita lihat di permainan Android
yang tahun lalu sempat menyita perhatian khususnya kalangan gamers yaitu Pokemon GO. Ya, permainan
itu adalah pertama kalinya dalam sejarah yang sukses dengan menggunakan
Augmented Reality (AR). Pokémon GO sendiri adalah sebuah permainan AR
dalam telepon pintar yang dikembangkan oleh Niantic, sebuah perusahaan sempalan
milik Google, yang tersedia untuk perangkat iOS dan Android. Permainan ini
diluncurkan secara beta pada bulan Juli 2016. Permainan ini memungkinkan
pemainnya untuk menangkap, melatih, menukar, dan mempertarungkan setiap
karakter Pokémon yang ada di dalam telepon di setiap tempat dalam dunia nyata.
Dengan adanya teknologi AR ini, bukan hanya
game saja yang akan menggunakannya. Tetapi teknologi ini di masa yang akan
datang akan diterapkan dan dimanfaatkan untuk mendapatkan iklan digital dan
pembukaan toko virtual baru. Menjadi sebagian virtual dan nyata, teknologi
antarmuka baru Augmented Reality yang mampu menampilkan informasi yang relevan
ini sangat membantu dalam pendidikan, pelatihan, perbaikan atau pemeliharaan,
manufaktur, militer, permainan dan hiburan.
Augmented Reality memiliki banyak keuntungan dibandingkan Virtual Reality karena pengguna dapat melihat dan menyentuh benda-benda digital dan dapat berinteraksi dengan elemen-elemen digital. Dengan menggunakan teknologi Augmented Reality berarti akan melahirkan jenis baru interaksi antara manusia dengan komputer.