"Assalamualaikum, selamat datang di blog softskill saya."

Pengertian Penemuan dan Inovasi Menurut Para Ahli

Pengertian Penemuan dan Inovasi Menurut Para Ahli


Pengertian Inovasi Menurut Para Ahli

Evert M. Rogers (Suwarno, 2008:9)
Pengertian Inovasi adalah suatu ide, gagasan,praktek atau objek / benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.

Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one time phenomenon), melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi banyak proses pengambilan keputusan di dan oleh organisasi dari mulai penemuan gagasan sampai implementasinya di pasar.

Van de Ven, Andrew H
Inovasi adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana dalam jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan organisasi.

UU No. 18 tahun 2002
Pengertian Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

Stephen Robbins (1994)
Inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.

West & Far (Ancok, 2012:34)
Inovasi adalah pengenalan dan penerapan dengan sengaja gagasan, proses,produk, dan prosedur yang baru pada unit yang menerapkannya,yang dirancang untuk memberikan keuntungan bagi individu, kelompok, organisasi dan masyarakat luas.


Pengertian Penemuan Menurut Para Ahli

Sund (Roestiyah, 2001:20)
Penemuan adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Proses mental tersebut ialah mengamati, mencerna, mengerti, mengolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya.
Metode penemuan adalah suatu cara mengajar yang melibatkan peserta didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat dengan diskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri agar peserta didik dapat belajar sendiri, guru hanya membimbing dan membantu jika diperlukan.

Jerome Bruner (Markaban, 2006:9)
Penemuan adalah suatu proses, suatu jalan atau cara dalam mendekati permasalahan bukannya suatu produk atau item pengetahuan tertentu”. Dengan demikian di dalam pandangan Bruner, belajar dengan penemuan adalah belajar untuk menemukan, dimana seorang siswa dihadapkan dengan suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa dapat mencari jalan pemecahan.

Jerome Bruner (Cooney, Davis, 1975:138)
Penemuan adalah suatu proses, suatu jalan/cara dalam mendekati permasalahan bukannya suatu produk atau item pengetahuan tertentu. Proses penemuan dapat menjadi kemampuan umum melalui latihan pemecahan masalah dan praktek membentuk dan menguji hipotesis. Di dalam pandangan Bruner, belajar dengan penemuan adalah belajar untuk menemukan, dimana seorang peserta didik dihadapkan dengan suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga peserta didik dapat mencari jalan pemecahan.

Jerome S. Bruner dalam Ruseffendi (1988:155)
Mengemukakan dalam belajar matematika, peserta didik harus menemukan sendiri. Menemukan disini terutama adalah menemukan lagi (discovery) bukan menemukan yang sama sekali baru (invention), sebab apa yang ditemukan itu sebenarnya sudah ditemukan seseorang, jadi penemuan ini adalah penemuan pura-pura, atau penemuan bagi peserta didik yang bersangkutan saja, dan penemuan ini hanya sebagian saja, sebagian lagi mungkin sudah diberi tahu oleh guru.

Ruseffendi (1988:329)
Metode discovery (metode penemuan) adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri.

Herman Hudoyo, H. (1988:122)
Metode penemuan merupakan suatu cara untuk menyampaikan ide gagasan lewat proses menemukan, dimana peserta didik menemukan sendiri pola-pola dan struktur matematika melalui sederetan pengalaman belajar yang lampau, keterangan-keterangan yang harus dipelajari tersebut tidak disajikan dalam bentuk final, peserta didik diwajibkan melakukan aktivitas mental sebelum keterangan yang dipelajari itu dapat dipahami.

Menurut Ratuaman (2002:127)
Menjelaskan bahwa penemuan (discovery) merupakan suatu pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme, yang menuntut peserta didik untuk menyusun dan merangkai sendiri pengetahuan yang perlu dipahaminya.

Menurut Suryosubroto (2002:192)
Metode penemuan diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi objek, dan lain percobaan, sebelum sampai kepada generalisasi, sebelum peserta didik sadar akan pengertian, guru tidak akan menjelaskan dengan kata-kata. Atau dengan kata lain metode penemuan adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan kepada peserta didiknya untuk menemukan sendiri informasi, yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja.

Menurut Slavin (1994)
Pembelajaran dengan penemuan, peserta didik didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Selain itu, dalam pembelajaran penemuan peserta didik juga belajar pemecahan masalah secara mandiri dan keterampilan-keterampilan berpikir, karena mereka harus menganalisis dan memanipulasi informasi.